Pasca serangan Hezbollah pada patroli Israel di dekat perbatasan, tentara zionis Israel membalas dengan melancarkan serangan artileri di Wazzani, sebuah kota kecil di perbatasan utara Lebanon.
Sebelumnya, Hezbollah diberitakan telah meledakkan beberapa kendaraan militer Israel di dekat perbatasan.
Beberapa warga dilaporkan terluka akibat hujaman altileri dari rezim zionis tersebut, yang diklaim sebagai serangan balasan.
Moti Amoz, juru bicara tentara zionis Israel mengakui bahwa serangan Hezbollah sebelumnya cukup besar, dan menghancurkan dua kendaaraan lapis baja, termasuk satu D-9 buldozer yang biasa digunakan untuk menghancurkan rumah warga Palestina.
“Kami telah menembakkan artileri, dan menutupi area dengan asap. Kami menguasai situasi ini,” aku Amoz.
Hezbollah sendiri menyatakan bahwa serangan yang menargetkan tentara zionis tersebut dilaksanakan oleh para agen kelompok itu.
Atmosfer kian memanas di perbatasan Lebanon sejak komandan Hezbollah, Samir Kuntar, gugur dalam serangan udara zionis Israel di Syria, Desember lalu.
Pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, menyatakan dirinya yakin bahwa zionis Israel bertanggung jawab atas kematian Kuntar dan berjanji untuk membalas hal tersebut.
“Samir adalah salah satu dari kami, dan seorang komandan dari gerakan perlawanan kami, dan sudah menjadi hak kami untuk membalas atas pembunuhannya pada tempat, waktu dan cara yang kami anggap sesuai. Kami akan melaksanakan hak ini, Insya Allah,” ujar Nasrallah.
Kepala staf militer zionis, Gadi Eisenkot, membalas ancaman Nasrallah dengan kemungkinan serangan militer atas Lebanon.
Pada 2006, zionis Israel menyerbu Lebanon Selatan setelah pasukan Hezbollah menembak konvoy militer mereka, yang menewaskan dua serdadunya. Israel dipaksa menelan kekalahan dan mundur dalam perang yang berlangsung selama sebulan tersebut.