Hanya beberapa hari setelah eksekusi rezim Saudi terhadap Sheikh Al-Nimr, Amerika Serikat mengumumkan pihaknya telah menyetujui kontrak militer dengan kerajaan tersebut.

Kematian Al-Nimr memicu protes di seluruh kawasan, menyulut kemarahan atas eksekusi terhadap ulama yang dikenal anti-kekerasan tersebut. Tiga orang lainnya yang dieksekusi diketahui masih remaja saat ditangkap.

Badan Editorial The New York Times pun turut mengecam eksekusi tersebut, “Kemitraan setia Amerika dengan Rumah Saud tak memiliki alasan kuat lagi. Obama seharusnya mengutuk arah yang berbahaya ini ketimbang menyarankan kedua belah pihak (Saudi dan Iran) untuk menahan diri.”

Saudi Arabia, yang telah memancung 157 orang sepanjang tahun lalu, merupakan pasar yang sangat baik bagi pabrik senjata Amerika Serikat dan Inggris.

Kontrak militer terbaru antara Amerika dan Saudi meliputi 24 juta dolar dengan Raytheon Company, 12 juta dolar dengan Advanced Electronics, dan jutaan dolar lainnya untuk mendapatkan sistem persenjataan laser udara-ke-darat milik Boeing.

Ketika Obama mengumumkan kesepakatan sebesar 1.29 miliar dolar untuk pembelian 18.000 bom, dan 1.500 hulu ledak tahun lalu, Amnesti Internasional telah memperingatkan Obama untuk membatalkan kesepakatan tersebut, yang melanggar Pakta Perdagangan Senjata PBB, dimana penjualan senjata yang akan digunakan kepada penduduk sipil sangat dilarang.

“Dengan bukti bagaimana Saudi menggunakan senjata-senjata itu, ada kekhawatiran besar bahwa Saudi menggunakannya untuk melanggar hukum kemanusiaan di Yaman,” ujar Michael O’Reilly. “Kami mendesak Obama untuk membatalkan kesepakatan ini.”

Saudi Arabia, yang telah memancung 157 orang sepanjang tahun lalu, merupakan pasar yang sangat baik bagi pabrik senjata Amerika Serikat dan Inggris.

Amerika Serikat sendiri mendukung Saudi dalam perang di Yaman sebagai anggota koalisi. Amerika menyediakan bantuan berupa intelijen, pelatihan, pengisian bahan bakar dan senjata. Lebih dari 2.000 penduduk sipil tewas sejak serangan udara Saudi dimulai akhir Maret 2015.

Kerajaan Saudi ditengarai juga mendanai politisi amerika, kelompok lobi, PAC dan perusahaan media, mengerahkan mesin relasi publik berbiaya tinggi melalui perusahaan seperti Edelman untuk mempengaruhi opini publik.

Yayasan Clinton juga menerima pendanaan dari rezim tersebut, seperti halnya sejumlah universitas dan kelompok pemikir, seperti dilaporkan The Intercept.

 

https://www.rt.com/news/328019-saudi-executions-us-contract/