Apa yang dimuat dimedia itu baru secuil apabila dibandingkan dengan apa yang sebenarnya didapat dari para pengkhianat Kurdi. Daesh, HTS, Ahrar al Sham, dll, serta merta melemah, dan pada saat yang sama, daya tempur berbagai satuan Kurdi (SDF, YPG, YPJ, PYD, dll) meningkat secara signifikan dan berpotensi menjadi ancaman baru bagi kawasan.

Maka oleh karena itu, bukannya saya pesimis, tetapi realistis saja, perang Syria akan berlangsung lama, dan kemungkinan besar akan bertransformasi dari perang melawan mujahilin takfiri, menjadi perang melawan seruan kemerdekaan Kurdi.

Kembali lagi kepada poin saya sebelumnya soal Israel. Tidak heran apabila mereka mendukung bahkan membimbing para pengkhianat Kurdi sampai mimpi Kurdistan mereka terwujud kelak. Bagaimana tidak? Mereka telah merampas wilayah dan pemukiman historis suatu bangsa, bertahan dan bahkan menguat sampai sekarang, maka tentunya bagi mereka untuk mengajari bangsa Kurdi melakukan hal serupa adalah hal yang sangat gampang, bukan?

Pelemahan Syria lewat berbagai cara, dulu lewat para politisi pro-Israel di Lebanon, lewat para militan SLA Lebanon, sekarang lewat para mujahilin takfiri multinasional, dan mulai menjajaki lewat para pengkhianat Kurdi, akan diupayakan oleh Israel.

Karena selama Syria serta Iran masih eksis, maka Hezbollah akan terus menjadi momok yang ditakuti Israel. Dan selama gerakan perlawanan yang dimotori Hezbollah masih eksis pula, maka upaya mereka untuk mewujudkan Greater Israel / Israel Raya akan susah tercapai.

VIII: Penutup

Dari pemaparan saya lewat tujuh chapter diatas, saya harap dapat memberikan gambaran akan siapa sebenernya para pengkhianat Kurdi itu, apa yang hendak mereka capai di kawasan, dan cara-cara apa saja yang tidak segan-segan akan mereka tempuh demi mencapai tujuan utopis itu -termasuk mengkhianati negara-negara yang selama ini menghidupi dan mengayomi mereka-, dan juga tentang permainan besar Amerika dan Israel dibalik kartu as Kurdistan ini.

Semoga para pembaca budiman Resistensia tetap solid, tetap kritis, dan tetap jeli dalam menyaring dan mendeduksi setiap aliran informasi yang diterima. Cukuplah sekali kita mendukung Kurdi dan masuk dalam arus yang dikehendaki para media neocon, semoga tidak terulang lagi. Saya akan menutup artikel ini dengan 3 kata, “know your enemy”.

Sekian, terima kasih dan sampai jumpa pada artikel berikutnya.