Saya coba menulis tulisan lagi mengenai Syria. Kali ini, hanya ingin mengumpulkan bahan-bahan yang memperjelas posisi Daesh (ISIS), yang mungkin bagi sebagian orang ini adalah bukti yang sudah diketahui atau well-known.

Saya terkaget-kaget, karena ternyata buanyak yang percaya bahwa Daesh itu adalah buatan Assad; mengesampingkan logika bahwa para pseudo ustadz dari berbagai belahan dunia mengirimkan berbagai-macam orang yang ingin berjihad di Syria dan bergabung dengan Daesh, tujuan mereka tidak lain adalah melawan Assad yang jahat.

Logikanya menjadi kacau berantakan karena Assad membentuk pasukan yang akan menggulingkan pemerintahannya sendiri. Orang-orang yang mengatakan bahwa Daesh adalah buatan Assad, sama seperti mengatakan bahwa hanya mereka saja yang memiliki otak, sedangkan belasan milisi yang mendukung Assad seperti pasukan Pemerintah, tentara Pembebasan Palestina (mantan sayap militer PLO), Garda Revolusi Iran, Hizbullah, Brigade Fatimiyun dan Zainabiyoun, Brigade Abu al Fadl al Abbas, Brigade Dzul Fiqar, Brigade Muhammad Baqir, Liga Ahlul Haq, Brigade Imam Husain, Jaysy al-Mahdi, Brigade Baath, Ansharullah Yaman, Faksi Perlindungan Syria, dan SWAT Iraq Army, adalah orang-orang bodoh yang mau memerangi Daesh sekaligus membela Assad, sebuah kebodohan yang hanya dimiliki oleh orang gila, jika tidak yang berpikir demikianlah yang sedang gila, itu pasti.

Berikut saya kumpulkan berbagai macam bahan yang akan menerangkan posisi Daesh itu di mana.

Pertama, Daesh adalah ciptaan AS-Israel, karena rencana kemunculan Daesh ada di dokumen DIA yang bocor. DIA (Defense Intelligence Agency) adalah 1 dari 16 Agen Intel Militer AS. Menurut dokumen yang sampai ke Judicial Watch, pada tanggal 12 Agustus 2012, DIA menulis ini:

“there is the possibility of establishing a declared or undeclared Salafist Principality in eastern Syria (Hasaka and Der Zor), and this is exactly what the supporting powers to the opposition want, in order to isolate the Syrian regime …”

Ada peluang untuk membentuk kepemimpinan kaum Salafi (Wahabi) di Syria Timur (Hasaka dan Der Ezzor), dan ini adalah kekuatan pendukung yang diinginkan oleh oposisi untuk mengisolasi rejim Syria.

Dokumen ini telah ditulis sebelum Daesh eksis. Jelas bahwa Daesh bukanlah pemberontak yang acak, tetapi membina dan mengatur kelompok oposisi.

Yang dimaksud dengan kekuatan pendukung itu adalah Arab Saudi, Turki, dan negara-negara GCC seperti Qatar, yang pada gilirannya didukung oleh poros AS-Inggris-Israel dalam usahanya menggulingkan Bashar Al-Assad.

Para analis dan jurnalis mendokumentasikan peran dari Agen Intel Barat dalam pembentukan dan pelatihan pasukan oposisi di Syria, ini adalah konfirmasi level tinggi tentang teori bahwa pemerintahan Barat pada dasarnya melihat Daesh sebagai alat untuk pergantian rezim di Syria.

Bukti forensik, bukti video, juga pengakuan pejabat tingkat tinggi yang terlibat (lihat pengakuan mantan Duta Besar untuk Syria Robert Ford) sejak itu telah membuktikan bahwa dukungan materi dari Departemen Luar Negeri dan CIA kepada teroris Daesh di medan pertempuran Syria itu memang benar adanya.

Sebagai contoh bukti forensik, lihatlah bukti dari Conflict Armament Research’s report yang telah melacak asal dari roket anti-tank Kroasia yang diambil dari teroris Daesh ternyata berasal dari Program Bersama antara Saudi dan CIA melalui nomor seri yang mudah dikenali.

Laporan DIA itu mau tak mau menimbulkan beberapa kesimpulan mengenai ISI (pada tahun 2012 bernama “Islamic State in Iraq,”) lalu tak lama setelah itu muncul ISIS:

  • Al-Qaeda menyetir oposisi di Syria
  • Barat mengidentifikasi Al-Qaeda sebagai oposisi.
  • Keberadaan Daesh semakin tampak setelah munculnya pemberontakan di Syria (tak ada berita tentang penarikan pasukan AS di Iraq sebagai katalis bagi kemunculan Daesh)
  • Keberadaan kepemimpinan Salafi (Wahabi) di Syria Timur itu persis seperti yang diinginkan oleh dokumen DIA dengan frasa “kekuatan eksternal yang mendukung oposisi” (yang diidentifikasi sebagai Barat, negara-negara teluk, dan Turki) untuk melemahkan rezim Assad.
  • Yang dimaksud dengan Safe havens adalah daerah-daerah yang ditaklukkan oleh Daesh mengikuti model pemberontak Libya (yang diterjemahkan sebagai apa yang disebut sebagai “no-fly zones” sebagai aksi pertama dari perang kemanusiaan; lihat poin 7B)
  • Iraq diidentikkan dengan ekspansi Syiah. (8.C)
  • Daesh yang sunni bisa dirubah menjadi “Pemersatu Iraq” dan bisa juga memperbaharui menfasilitasi elemen-elemen teroris dari berbagai penjuru Arab yang ingin memasuki arena perang Iraq.

Di bawah ini adalah kutipan dari 7 halaman laporan DIA yang terbongkar
R 050839Z AUG 12


THE GENERAL SITUATION:
A. INTERNALLY, EVENTS ARE TAKING A CLEAR SECTARIAN DIRECTION.
B. THE SALAFIST [sic], THE MUSLIM BROTHERHOOD, AND AQI ARE THE MAJOR FORCES DRIVING THE INSURGENCY IN SYRIA.
C. THE WEST, GULF COUNTRIES, AND TURKEY SUPPORT THE OPPOSITION; WHILE RUSSIA, CHINA AND IRAN SUPPORT THE REGIME.

3. (C) Al QAEDA – IRAQ (AQI):… B. AQI SUPPORTED THE SYRIAN OPPOSITION FROM THE BEGINNING, BOTH IDEOLOGICALLY AND THROUGH THE MEDIA…

4.D. THERE WAS A REGRESSION OF AQI IN THE WESTERN PROVINCES OF IRAQ DURING THE YEARS OF 2009 AND 2010; HOWEVER, AFTER THE RISE OF THE INSURGENCY IN SYRIA, THE RELIGIOUS AND TRIBAL POWERS IN THE REGIONS BEGAN TO SYMPATHIZE WITH THE SECTARIAN UPRISING. THIS (SYMPATHY) APPEARED IN FRIDAY PRAYER SERMONS, WHICH CALLED FOR VOLUNTEERS TO SUPPORT THE SUNNI’S [sic] IN SYRIA.

7. (C) THE FUTURE ASSUMPTIONS OF THE CRISIS:
A. THE REGIME WILL SURVIVE AND HAVE CONTROL OVER SYRIAN TERRITORY.
B. DEVELOPMENT OF THE CURRENT EVENTS INTO PROXY WAR: …OPPOSITION FORCES ARE TRYING TO CONTROL THE EASTERN AREAS (HASAKA AND DER ZOR), ADJACENT TO THE WESTERN IRAQI PROVINCES (MOSUL AND ANBAR), IN ADDITION TO NEIGHBORING TURKISH BORDERS. WESTERN COUNTRIES, THE GULF STATES AND TURKEY ARE SUPPORTING THESE EFFORTS. THIS HYPOTHESIS IS MOST LIKELY IN ACCORDANCE WITH THE DATA FROM RECENT EVENTS, WHICH WILL HELP PREPARE SAFE HAVENS UNDER INTERNATIONAL SHELTERING, SIMILAR TO WHAT TRANSPIRED IN LIBYA WHEN BENGHAZI WAS CHOSEN AS THE COMMAND CENTER OF THE TEMPORARY GOVERNMENT.

8.C. IF THE SITUATION UNRAVELS THERE IS THE POSSIBILITY OFESTABLISHING A DECLARED OR UNDECLARED SALAFIST PRINCIPALITY IN EASTERN SYRIA (HASAKA AND DER ZOR), AND THIS IS EXACTLY WHAT THE SUPPORTING POWERS TO THE OPPOSITION WANT, IN ORDER TO ISOLATE THE SYRIAN REGIME, WHICH IS CONSIDERED THE STRATEGIC DEPTH OF THE SHIA EXPANSION (IRAQ AND IRAN)
8.D.1. …ISI COULD ALSO DECLARE AN ISLAMIC STATE THROUGH ITS UNION WITH OTHER TERRORIST ORGANIZATIONS IN IRAQ AND SYRIA, WHICH WILL CREATE GRAVE DANGER IN REGARDS TO UNIFYING IRAQ AND THE PROTECTION OF ITS TERRITORY.

Bukti lain yang menunjukkan bahwa Daesh adalah buatan AS-Israel adalah kebocoran berita yang menunjukkan plot penumbangan rezim Syria.

Julian Assange dari Wikileaks telah men-capture informasi tentang apa yang terjadi di Syria bertahun-tahun yang lalu sebelum Arab Spring dan perang yang dimulai pada tahun 2011.

Dia membuka rahasia bagaimana William Roebuck, Kuasa Usaha pada Kedutaan Besar AS di Damaskus, telah memplot untuk mendestabilisasi pemerintahan Syria. Berikut ini adalah terjemahan dari Roebuck’s cables ke Washington, yang menunjukkan bagaimana dia merencanakan kerentanan-kerentanan (vulnerabilities) Assad:

Kelemahan Assad:

ALIANSI ASSAD DENGAN TEHRAN: Bashar memiliki relasi baik dan bertambah baik dengan Iran, yang membuatnya dianggap telah membantu Syiah fundamentalis. kepentingan Syiah Persia dan fundamentalis. Keputusan Assad untuk tidak menghadiri Talabani bisa dianggap sebagai manifestasi sensitivitas Bashar kepada pandangan Arab atas aliansinya dengan Iran.

Aksi yang bisa dilakukan:

MEMAINKAN KETAKUTAN SUNNI ATAS PENGARUH IRAN: Ada ketakutan di Syria bahwa dakwah Iran baik dalam ajaran Syiah maupun Syiahnisasi atas kebanyakan kaum miskin sunni. Walaupun seringkali dibesar-besarkan, ketakutan itu merefleksikan kekecewaan kaum Sunni di Syria atas penyebaran pengaruh Iran di negara mereka melalui berbagai macam aktivitas pembangunan mesjid sampai ke aktivitas bisnis. Orang Mesir dan Saudi yang ada di Suriah (yang dikenal sebagai pemimpin Sunni Syria) semakin memberikan perhatian pada masalah itu. Oleh karena itu, kita harus berkoordinasi lebih ketat lagi dengan pemerintah Syria agar memperbaiki publikasi dan focus pada masalah kekhawatiran warganya terhadap Iran tersebut.

Bukti lain bahwa Daesh adalah bentukan AS-Israel adalah Amerika selalu melindungi Daesh. Sebelum militer Russia memasuki Syria, AS mengklaim bahwa mereka telah menyerang Daesh.

Nyatanya, Russia mampu membuat Daesh kocar-kacir dalam beberapa bulan saja, sedangkan AS tidak mampu melakukannya selama bertahun-tahun. Kenapa? Apakah militer AS itu tidak kompeten, atau ini adalah bukti bahwa AS adalah pendana dan pendukung Daesh selama ini? ‘

Ada banyak laporan bahwa tentara Daesh tidak boleh menembak Daesh bisa dilihat di Free Beacon yang melaporkan:

“Militer AS yang pernah memerangi Daesh mengkonfirmasi bahwa mereka dihalangi untuk menjatuhkan 75 persen senjata artileri mereka karena mereka tidak mendapatkan izin untuk meluncurkan serangan, menurut anggota kongres terkemuka.”

Kenapa Daesh selalu menjadi alasan bagi berbagai macam intervensi di Syria? Pertama, lihatlah artikel ini history of foreign meddling in Syria, maka Anda akan mendapatkan bahwa Daesh itu adalah justifikasi yang ditawarkan bagi apa yang disebut sebagai no-fly zones, serangan udara dan ground troops, khususnya oleh AS dan Israel selama 70 tahun.

Bagaimana mereka dapat menguasai Timur Tengah—seperti yang diceritakan oleh Clark Wesley atas dasar informasi dari Donald Rumsfeld mengenai rencana pencaplokan 7 negara Arab, dimulai dari Iraq, lalu Suriah, dan terakhir Iran—tanpa melibatkan Daesh?

Yang terakhir adalah video dari penulis terkenal dari Israel Dan Raviv dan Yossi Melman, bahwa ISIS itu singkatan dari The Israeli Secret Intelligence Service di bawah ini.

Yang mengherankan adalah kebetulan yang terjadi antara pendapat Avigdor Lieberman, Menteri Pertahanan Israel, dan pendapat orang-orang yang pantas menamakan dirinya “Yang Penting Bukan Assad dan Iran” bahwa Assad adalah pembunuh warga Suriah.

Tetapi, jika kebetulan ini disandingkan, mereka marah-marah, lalu mengutip sebuah kalimat ancaman bahwa menyakiti ummat Islam itu berbahaya.

What the heck, apakah yang membuat mereka marah? Mungkinkah Avigdor Lieberman mengcopas pendapat mereka? Yang ada adalah pendapat Lieberman inilah yang kemudian dijadikan iman oleh mereka.