Meski pun masalah dalam negeri Iran menjadi dasar keluhan dan protes warga, beberapa “analis Iran” terlalu bersemangat. Apakah Iran benar-benar berada di ujung gerakan nyata penggantian rezim?

Mari membuka masalahnya sedikit dan kita lihat siapa yang berada di jalanan, seberapa besar pastinya kumpulan massa dan siapa saja yang bergabung dengan mereka.

Artikel ini ditulis selama 3 hari. Bagian pertama menjelaskan bagaimana protes bermula selama empat hari pertama, bagian kedua tentang informasi terbaru mengenai hari kelima, dan bagian ketiga tentang informasi terakhir mengenai hari keenam protes di Iran.

Bagian I: Hari 1-4

Protes bermula di Mashhad dari sekumpulan orang yang kehilangan tabungan mereka karena penutupan dan bangkrutnya beberapa institusi keuangan, yang dikenal sebagai “Caspian Affair”.

Beberapa protes juga terjadi kota-kota lain tapi dengan cepat beberapa kelompok memulai slogan dan protes mengenai masalah lain, seperti penggantian rezim, monarki, dan lain-lain.

Meski pun perubahan situasi ini berhasil mengumpulkan banyak rakyat Iran untuk bergabung dengan pemrotes tapi perubahan ini juga menginspirasi kelompok-kelompok yang lebih agresif dan oportunis untuk turut serta.

Melihat peluang dan dengan bantuan aplikasi media sosial seperti Telegram, kelompok-kelompok marginal ini mulai mengatur barisan. Mereka berhasil melakukannya hanya dengan satu kanal Telegram yang berbasis di luar negeri dan mencurigakan: “AmadNews”.

Kanal ini dua kali dikeluarkan dari jaringan karena melanggar peraturan non-kekerasan Telegram, dengan secara terbuka mengajak orang-orang untuk mengangkat senjata, menyerang polisi dengan bom buatan sendiri. Kanal ini sekarang beroperasi dengan nama lain, benar-benar memberikan petunjuk protes setiap malam untuk hari berikutnya….

Namun yang menarik adalah keagresifan pengorganisir protes jelas-jelas menyebabkan pukulan balik. Beberapa tokoh dari pihak reformis, oposisi tradisional di Iran yang mengatur kerusuhan pemilihan umum pada 2009, mengutuk kerusuhan yang sekarang terjadi.

Bagaimana protes ini diterima di Teheran merupakan sinyal penting bagaimana protes akan berlanjut dan seberapa pentingnya protes ini bagi kebanyakan rakyat Iran.

Setelah tiga hari pertama, tidak ada protes dengan jumlah peserta yang cukup banyak di Teheran. Jelas terlihat bahwa slogan kemarin yang menyesatkan dan mencurigakan tentang penggantian rezim telah berbalik. Hari ini, 300 orang yang tersebar ke dalam beberapa kelompok berkumpul di alun-alun Engelab di Teheran, ibukota Iran yang berpenduduk padat. Sekitar 70 orang mahasiswa berkumpul untuk melakukan aksi protes di Universitas Teheran.

Karena Teheran merupakan rumah bagi sekitar 16 juta masyarakat Iran, bila timbul unjuk rasa biasanya tidak berukuran kecil. Gambar berikut menjadi peristiwa yang ikonik dari kerusuhan pemilihan umum pada 2009.

Berdasarkan video dan foto dari protes di Teheran pada hari keempat, tidak lebih dari 500 orang berkumpul dalam protes terbaru di Teheran. Saya benar-benar tidak mengerti kenapa pihak Barat melihat masalah penggantian rezim ini dengan optimis dan senang. Tidak seperti protes tahun 2009, kami tidak mendapatkan satu pun bagian dari video yang membuktikan bahwa peserta protes lebih dari 500 orang.

Video protes yang lebih besar berasal dari kota-kota di luar dari mega-ibukota Teheran, seperti Abhar. Peta berikut menunjukkan di mana saja terjadi unjuk rasa yang besar, sekitar 500-1.000.

Berdasarkan lusinan video dan foto yang saya lihat dari sumber-sumber oposisi, protes di kota-kota selain yang disebutkan di atas (dengan jumlah demonstran 500-1.000 orang) biasanya diikuti oleh 50-300 pemrotes.

Intinya adalah meski pun tidak ada kerusuhan di jalanan dalam jumlah besar, protes/kerusuhan simultan dengan jumlah pemrotes 50-300 dilaksanakan di sekitar 30 kota, menyebabkan keributan dan menjadi sumber foto bagi analis mainstream yang “haus akan penggantian rezim”.

Protes yang terbaru agak aneh. Sejarah menunjukkan protes yang besar-besaran biasanya terjadi di Iran saat terjadi ketidakadilan dengan dasar masalah yang jelas dan spesifik (contohnya protes tahun 2009 tentang penipuan yang terjadi pada pemilihan umum), tapi kali ini tidak ada masalah/obyektif yang jelas yang disebut-sebut sebagai dasar protes.

Dengan kata lain, protes terbaru sama sekali tidak membawa sesuatu yang relevan sehingga bisa menyatukan emosi, terutama karena panggilan untuk penggantian rezim dan hal-hal lain seperti dukungan Trump untuk mengasingkan Iran lebih jauh. Inilah sebabnya kenapa protes terbaru lebih tampak seperti perbedaan pendapat yang berlebihan ketimbang hal lain….

Penting untuk dicatat bahwa paling tidak terdapat tiga kubu berbeda di jalanan akhir-akhir ini:

  • Sentimen antipemerintahan: protes terhadap ekonomi dan korupsi
  • Kubu hijau: nostalgia protes pemilihan umum 2009
  • Kubu pro penggantian rezim dan monarki (wajah dari kerusuhan, marginal namun bersuara sangat keras)

Dengan adanya kubu-kubu yang berbeda ini dinamika yang ada sangat kabur. Protes-protes ini bahkan tidak memiliki individu tidak resmi yang bertindak sebagai pemimpin. Petunjuk pelaksanaan protes dikirim melalui aplikasi Telegram, sejumlah orang berkumpul di jalan tapi tidak ada manifesto dan pesan yang jelas yang disampaikan. Protes berakhir dengan kerusuhan lalu semua orang kembali ke rumah….

Yang pasti banyak orang yang terlibat di tengah-tengah aksi ini bahkan tidak memiliki pola pikir seperti yang diyakini oleh analis Barat. Melihat kehebohan di [media] arus utama mengenai protes Iran terbaru membuat saya ingin menunjukkan bagaimana sebagai warga Iran mengikuti perkembangan dengan cermat dan setelah melihat hamper semua video dan foto penting, protes yang dijalankan sekarang tidak dipahami sepenuhnya.

Bagian II: Informasi Terbaru Hari 5 (1 Januari)

Video dan foto protes hari ini menunjukkan peningkatan jumlah pemrotes, tapi jumlah kota tetap sama seperti hari sebelumnya.

Dari video di media sosial, tampaknya jumlah pemrotes di kota Karaj, Ahwaz, Kermanshah, Masjid Suleiman, Rasht, Teheran, dan Izehh di atas 500 orang, antara 500 sampai 2.000. Berarti ada 7 kota dengan jumlah pemrotes lebih dari 500 orang.

Jumlah ini menjadi tidak penting begitu kita sadar kalau protes cepat atau lambat akan mencapai klimaks. Hal yang penting adalah apa yang disampaikan oleh protes ini sampai titik klimaks tersebut tercapai.

Beberapa orang memperkirakan jumlah peserta protes pemilihan umum di Teheran pada 2009 mencapai lebih dari 100.000, tapi Washington kecewa karena revolusi warna gagal. Jadi jumlah bukanlah satu-satunya faktor yang berperan. Protes sekarang pun tidak begitu berhasil dengan jumlah pemrotes sebanyak itu. Masih terlalu awal untuk memastikan.

Selama protes-protes ini tidak mencapai kesepakatan dan pandangan yang sama yang dapat menyatukan pemrotes di kota-kota yang berbeda, perbedaan pendapat hanya akan diulang-ulang terus sampai mencapai titik jenuh. Kita masih belum melihat adanya visi yang sama yang diusung oleh pemrotes.

Tahukah Anda apa yang menyedihkan? Ketimbang memberikan gambaran besar, banyak analis dan jurnalis sibuk membagikan ulang lusinan video protes, foto-foto yang memprovokasi dari kerusuhan massa tanpa analisis nyata.

Publikasi semacam ini bisa dianggap menipu karena meninggalkan banyak faktor (seperti klimaks yang makin dekat dan jumlah peserta protes sebenarnya) ketimbang berusaha untuk menarik minat pemirsa.

Bagian III: Informasi Terbaru Hari 6 (2 Januari)

Meski pun jumlah pemrotes kemarin sedikit meningkat, dengan jumlah pemrotes di 7 kota masing-masing lebih dari 500 orang (berdasarkan video dan foto di media sosial), hari ini saya terkejut melihat hanya 2-3 kota saja di mana massa yang berkumpul berjumlah 500-1.500 orang. Jumlah total pemrotes juga tampaknya sudah menurun. Mungkinkah protes kemarin merupakan klimaks yang kita bicarakan tadi? Meski pun belum jelas, tampaknya protes mencapai titik jenuh lebih cepat dibanding perkiraan.

Penurunan aksi dan jumlah protes sampai pada tahun di mana pendukung penggantian rezim Iran mengklaim bahwa pelarangan arus internet yang menjadi penyebab timbulnya video demonstrasi besar. Saya belum bisa memverifikasi klaim ini tapi tidak yakin karena banyak video yang muncul di kanal-kanal oposisi. Kenapa yang beredar di permukaan video dengan jumlah pemrotes yang sedikit? Apakah pemerintah menyaring video yang beredar?!

https://twitter.com/BabakTaghvaee/status/948279890377310210

Peta kemarin akhirnya dipublikasikan juga. Peta tersebut jelas menunjukkan kalau jumlah pemrotes menurun sama seperti yang ditunjukkan di video. Protes sekarang kemungkinan sudah melampaui klimaks yang kita bicarakan, mulai padam….

Seperti yang sudah dibahas di atas, tanpa obyektif yang sama dan jelas sebagai dasar protes, penurunan angka protes menunjukkan bahwa gerakan ini padam dengan cepat.

Sayed Mostafa Mousavi
https://www.geopolitica.ru/en/article/why-protests-iran-failed