Pada tahun 2012, perusahaan NileSat pernah menghentikan broadcast dari Saluran Satelit Syria dalam prosedur unilateral dengan alasan Syria telah melanggar kode etik. Media Syria menyatakan bahwa ini adalah skema zionis.
Pada tahun yang sama, Asia Satellite Telecommunications Co.Ltd (AsiaSat) yang berbasis di Hongkong pernah mematikan seluruh channel TV asal Iran di Asia Timur berdasarkan aturan baru Amerika yang ditanda-tangani oleh Presiden Barack Obama sekitar November 2012.
Menurut Obama, perusahaan-perusahaan Amerika terlarang untuk berbisnis dengan Iran. Dan memang, hampir 37 persen saham AsiaSat dimiliki oleh General Electric yang merupakan sebuah perusahaan Amerika.
Pada tahun yang sama pula, perusahaan layanan satelit Eropa Eutelsat melakukan penghentian siaran stasiun-stasiun TV Iran dari HotBird, dilakukan atas tekanan Uni Eropa. Manajer Area Eutelsat, Karen Badalov mengatakan bahwa pemblokiran itu berdasarkan keputusan Dewan Uni Eropa.
Di Irak & Suriah, satelit yang dapat ditangkap di sana adalah Sat2Way yang bekerja pada SCPC (Single Channel Per Carrier) Hotbird yang ditempatkan pada 13°BT pada Beam lebar. Hotbird adalah serangkaian Satelit Eropa. Diantaranya adalah yang dikenal dengan nama Intelsat 902, yang ditempatkan pada 63°BT. Intelsat dimiliki oleh COMSAT (perusahaan Amerika).
Hezbollah & Al-Qaeda memakai satelit ini, mereka adalah subcarrier dari saluran TV satelit Iran. Katanya – ini katanya – setiap Saluran TV dapat dengan mudah menyiarkan 32 Saluran Audio yang bisa dipakai untuk mentransmisi data.
Agen-agen AS pasti mengetahui detail ini. Dataran Beka di Lebanon memiliki Stasiun Pangkalan Satelit (BK 15), stasiun ini berada di bawah perlindungan Hizbullah. Stasiun ini digunakan untuk mengarahkan rudal melalui koneksi satelit Dari Teheran (AbasAbad Center di Passdaran) ke Israel.
Sedangkan Daesh mempunyai peralatan mobile satellite paling canggih produksi Uni Eropa & Amerika, melawan Russia yang mengklaim memiliki satelit canggih rahasia yang bisa “memusnahkan” rudal jelajah Barat.
Oh itu hanya klaim, karena empat kapal perang Rusia telah menembakkan puluhan rudal jelajah yang menargetkan posisi-posisi kelompok teroris Daesh di wilayah Suriah dari Laut Kaspia, menghancurkan ratusan markas Daesh dari jarak 1.500 kilometer di Laut Kaspia.
HotBird yang dapat diakses di Syria dan Iraq memang hebat, tetapi justru faktanya, Aleppo telah hancur luluh, tak ada listrik dan air. Di sana orang tidak hanya tak bisa mengisi baterai ponsel, bahkan terpikir untuk melakukannya pun tidak; mereka sudah kehilangan sumber-sumber kehidupan.
Sehebat-hebatnya HotBird, dia tak bisa membuat orang tak ber-gadget melakukan aktivitas online sedemikian masif, seperti yang selama ini update-nya diterima diseluruh dunia. Itu adalah pekerjaan canggih ala Daesh yang didukung oleh teknologi Eropa dan Amerika. Seperti halnya White Helmet, yang dengan kecanggihannya menyebarkan update setiap saat, jelas-jelas bukan kemampuan orang-orang sipil.
Sayangnya, secara teknologi saya tidak mengerti hubungan antara tindakan memblokir Channel Satelit Iran dan Syria itu dalam waktu yang hampir bersamaan. Tetapi, ada satu yang mungkin bisa orang awam seperti saya mengerti, bahwa pada saat aman dan terkendali saja Channel Satelit bisa dimatikan begitu saja secara sepihak, apa jadinya jika kacau seperti keadaan Syria sekarang?
Tidak ada listrik, tidak ada air, tidak ada sumber-sumber kehidupan, mereka bisa melakukan apa saja. Di Aleppo, ada saja yang mempercayai kegiatan kemanusiaan yang diberitakan secara masif detik demi detik, yang diklaim dilakukan oleh kalangan sipil White Helmet.
Sesungguhnya, semua alur cerita ini, yang paling masuk akal, dibuat oleh negara-negara yang mampu melakukan blokir itu.