Meski menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Walikota Texmico, sebuah kota di Meksiko tengah, namun karir Gisela Mota berlangsung singkat dan tragis.
Wanita berusia 33 tahun tersebut dibunuh kurang dari 24 jam dari pelantikannya, dimana ia menyatakan akan memerangi kriminalitas terorganisir di kotanya.
Menurut laporan, penyerang memasuki rumahnya di pagi hari. Polisi yang mendapat laporan pembunuhan tersebut sempat mengejar tersangka pelaku, yang berakhir dengan baku tembak.
Dua penyerang dinyatakan tewas, sementara tiga lainnya berhasil ditangkap hidup-hidup.
Akhir-akhir ini, Texmico yang hanya berjarak 90 km dari Mexico City, dirundung aksi kekerasan yang bermuara dari lemahnya penegak hukum dan korupsi politik. Peristiwa intimidasi kerap dilakukan oleh beberapa gerombolan kriminal yang berusaha menguasai rute paling ‘basah’ perdagangan narkoba ke Amerika Serikat itu.
Kematian Mota menambah daftar pejabat publik yang tewas dalam tugas sejak perang terhadap narkoba dimulai di Meksiko. Diperkirakan, lebih dari 1000 pejabat daerah dan hampir 100 walikota telah dibunuh dalam 10 tahun terakhir.
Menurut Graco Ramirez, gubernur Morelos, para tersangka telah mengaku bahwa kelompok yang dikenal sebagai Los Rojos merupakan dalang dari pembunuhan Gisela, dan dibayar sebesar $30,000 untuk melakukan aksi keji tersebut.
Dalam wawancara dengan radio, Ramirez mengisyaratkan bahwa pembunuhan Gisela mungkin terkait dengan upaya pemerintah untuk menggantikan pemerintahan daerah dengan perintah terpusat.
Los Rojos dan kelompok kriminal lainnya terus berupaya agar kontrol penegakan hukum tetap dilakukan di daerah dan bukan terpusat. Hal ini disebabkan mudahnya mereka bekerja sama dengan polisi daerah untuk mempertahankan kekuasaan kelompok, melakukan penculikan dan perdagangan narkoba.
Kematian Mota menambah daftar pejabat publik yang tewas dalam tugas sejak perang terhadap narkoba dimulai di Meksiko. Diperkirakan, lebih dari 1000 pejabat daerah dan hampir 100 walikota telah dibunuh dalam 10 tahun terakhir.
https://theintercept.com/2016/01/04/assassins-were-paid-less-than-30000-to-kill-mexican-mayor/