Kasus pertama infeksi virus Zika di Amerika Serikat dilaporkan pada hari Selasa lalu. Meski diketahui menyebar lewat gigitan nyamuk, menariknya kasus di Amerika tersebut diketahui terjadi lewat hubungan seksual.

Virus Zika, yang dikaitkan dengan cacat lahir yang menimpa ribuan bayi di Brazil, menyebar dengan cepat di benua Amerika. Pejabat WHO juga menyatakan kekhawatirannya bahwa epidemi ini akan menyebar di Afrika dan Asia.

WHO sendiri mengumumkan status darurat atas bahaya global virus Zika pada 1 Februari lalu, namun tak menyertakan keterangan yang berarti dalam pernyataannya.

Menurut temuan GlobalResearch, viruz Zika diketahui memang menyebar melalui hubungan seksual dan telah ada sejak 69 tahun lalu. Dalam penelusurannya, virus tersebut dipasarkan secara resmi oleh dua perusahaan: LGC Standards (Inggris) dan ATCC (Amerika Serikat).

Meski tidak diberitakan oleh media mainstream, virus Zika ternyata merupakan milik Yayasan Rockefeller, yang juga memegang hak paten dan kepemilikan virus tersebut.

Sumber: http://www.lgcstandards-atcc.org/products/all/VR-84.aspx?geo_country=es#history

Sumber: http://www.lgcstandards-atcc.org/products/all/VR-84.aspx?geo_country=es#history

Yang mengherankan, situs ATCC di atas juga menjual virus Zika tersebut kepada siapa saja yang hendak membelinya, dengan harga sekitar €599.00 atau sekitar Rp. 9 juta rupiah saja.

Menurut keterangan situs tersebut, virus Zika ternyata ditemukan dari darah monyet, yang memicu kecurigaan bahwa virus tersebut sebenarnya merupakan hasil eksperimen yayasan itu.

Meski telah ada sejak 1947, kasus virus Zika sangat langka ditemukan, namun dalam beberapa tahun terakhir, penyebarannya menjadi sangat pesat, terutama di Amerika Selatan.

Anehnya, virus yang mewabah di Brazil akhir-akhir ini, bertepatan dengan peluncuran nyamuk yang telah dimodifikasi secara genetik oleh perusahaan bioteknologi asal Inggris, Oxitec, juga di Brazil.

Menarik ditunggu bagaimana media mainstream akan meliputi kejanggalan-kejanggalan tersebut, karena tentunya mustahil untuk menemukan solusi atas wabah ini, tanpa melibatkan penyebabnya.

 

http://thefreethoughtproject.com/experience-purchase-zika-virus-online/
http://www.reuters.com/article/us-health-zika-idUSKCN0VB145
http://www.globalresearch.ca/who-owns-the-zika-virus/5505323